Strategi Manajemen Hubungan Bisnis

 1577 / 5000

Translation results

Strategi Manajemen Hubungan Bisnis










A.) Tugas Strategis Manajemen Hubungan Bisnis


Kesimpulan dari bagian kedua buku ini membahas strategi yang digunakan dalam manajemen hubungan bisnis. Berdasarkan pemahaman dasar mengenai perilaku pelanggan-yang dalam hubungan bisnis merupakan perilaku pembelian yang paling penting (Bab 3)-serta evaluasi dan pemilihan pelanggan (Bab 4), bab ini akan membahas dorongan umum dalam manajemen hubungan bisnis. Seperti yang akan kita lihat, keterikatan yang berhubungan dengan waktu dan juga keterikatan yang berhubungan dengan persaingan dalam hubungan bisnis memainkan peran yang sangat penting.



B.) Strategi dalam Manajemen Hubungan Bisnis sebagai Tugas Antara Strategi Persaingan dan Pemasaran


Sejauh ini, kita telah mengenal manajemen hubungan bisnis sebagai jenis interaksi pemasok-pelanggan yang utama di pasar. Dua bab sebelumnya didedikasikan untuk analisis intensif tentang perilaku pembelian ulang dan evaluasi pelanggan. Bab ini akan membahas implementasi manajemen hubungan bisnis. Hal ini dapat membuat pembaca percaya bahwa manajemen hubungan bisnis terutama merupakan tugas manajemen operasional yang ditujukan untuk menerapkan berbagai aktivitas pemasaran. Sejauh mana komponen operasional dari manajemen hubungan bisnis harus disertai dengan perspektif strategis akan dibahas dalam bab ini.

Namun, apakah yang dimaksud dengan perspektif strategis? Menurut (Plinke 2002), keputusan strategis adalah "keputusan ekonomi yang memiliki perbedaan yang sangat penting bagi perusahaan baik dari segi waktu maupun isi"



C.) Keunggulan Kompetitif dalam Konteks Manajemen Hubungan Bisnis



Menurut Linke (2000), keunggulan kompetitif pemasok terdiri dari komponen berbasis pelanggan dan komponen berbasis pemasok. Komponen berbasis pelanggan adalah keuntungan pelanggan, yang tercermin dalam keuntungan bersih relatif. Pemasok S menuai manfaat ketika pelanggan menyukai penawaran S yang lebih baik daripada penawaran kompetitif yang serupa dari pesaing S, yaitu SC. Diasumsikan bahwa, untuk menilai manfaat bersih relatif, semua komponen manfaat dan biaya yang signifikan dari penawaran yang dipersepsikan oleh pelanggan harus dipertimbangkan. Manfaat bersih relatif pemasok S adalah keunggulan efektivitas pemasok S (Backhaus dan Voeth 2010). S dapat mencapai manfaat neto relatif dari pelanggan dengan memberikan manfaat yang lebih besar daripada SC, dengan menghasilkan biaya yang lebih rendah daripada SC atau dengan menggabungkan elemen biaya dan manfaat yang saling menguatkan atau mengimbangi satu sama lain.



D.) Analisis Strategis dalam Konteks Manajemen Hubungan Bisnis



Tugas-tugas yang diperlukan secara umum telah dibahas di tempat lain (Kleinaltenkamp, 2002), sehingga hanya dua aspek analisis yang akan dibahas secara rinci di sini-aspek-aspek yang memiliki relevansi khusus dengan pertimbangan strategis dalam manajemen hubungan bisnis. Aspek pertama berkaitan dengan dimensi waktu dari manajemen hubungan bisnis. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, keunggulan kompetitif dapat dilihat secara statis maupun dinamis. Khususnya dalam pandangan dinamis, waktu pertimbangan memainkan peran penting dalam perilaku pasar para peserta. Oleh karena itu, kita perlu melihat lebih dekat fase-fase manajemen hubungan bisnis, dan pemeriksaan terhadap pengaruh timbal balik dari hubungan bisnis dengan lingkungannya dianggap sangat penting. Dua bagian berikut ini didedikasikan untuk melakukan analisis khusus.



E.) Dampak Timbal Balik dari Hubungan Bisnis dengan Lingkungannya


Selain aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh manajemen hubungan bisnis, pertimbangan dari sudut pandang strategis mengenai dampak timbal balik dari hubungan bisnis dengan lingkungannya juga memiliki peran khusus.


Di satu sisi, lingkungan dapat berupa pasar sebagai lingkungan mikro, sedangkan hubungan bisnis antara pemasok dan pelanggan lain atau antara pelanggan dan pesaing menjadi hal yang menarik. Penting untuk memeriksa berbagai hubungan bisnis paralel yang berbeda yang dimiliki pemasok, karena ada efek timbal balik yang positif dan negatif di antara hubungan bisnis ini. Dalam industri di mana layanan pemasok menuntut tingkat kepercayaan pelanggan yang tinggi, membangun dan memperluas hubungan bisnis dengan pelanggan 1 dapat menjadi referensi penting bagi pemasok. Hanya hubungan bisnis yang sukses antara pemasok dengan pelanggan 1 yang membuat kinerja yang dijanjikan pemasok dapat dipertanggungjawabkan kepada pelanggan 2 dan menjadikannya sebagai mitra bisnis yang menarik. Situasi ini berbeda jika pelanggan pemasok khawatir bahwa pemasok menggunakan sumber daya yang memberikan nilai hubungan bisnis yang sudah ada untuk hubungan bisnis lainnya, misalnya, sumber daya ini bahkan dapat dikembangkan secara bersama-sama dalam perjalanan hubungan bisnis, misalnya, konsep logistik khusus atau teknologi produksi baru.



http://www.untag-sby.ac.id















Komentar